Detail Berita

PUSKESMAS NGADIREJO-Mengenal Penyakit Tidak Menular

Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit yang tidak menular dan bukan disebabkan oleh penularan vektor, virus, dan bakteri namun lebih banyak disebabkan oleh perilaku dan gaya hidup. Dominasi masalah kesehatan di masyarakat saat ini mulai bergeser dari penyakit menular menjadi ke arah penyakit tidak menular.  Penyebab kematian utama penduduk semua golongan umur pada saat ini disebabkan oleh penyakit tidak menular secara berurutan yaitu stroke, hipertensi, diabetes mellitus, tumor ganas / kanker, penyakit jantung, dan pernafasan kronik. Pengendalian penyakit sebagai upaya penurunan insiden, prevalen, kesakitan atau kematian dari suatu penyakit mempunyai peranan penting untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat. Indikator yang digunakan dalam menilai derajat kesehatan suatu masyarakat adalah angka kesakitan dan kematian penyakit. Penyakit tidak menular dapat dikendalikan dengan upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap penyakit tidak menular tertentu.

Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular

1.      Merokok, dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah.

2.      Kurang melakukan aktifita fisik, menyebabkan penumpukan lemak dan mengurangi kebugaran tubuh.

3.      Kurang mengonsumsi buah dan sayuran; menyebabkan kekurangan serat yang bermanfaat untuk kesehatan.

4.      Mengonsumsi alkohol, memilki dampak terhadap kesehatan hati, ginjal, otak, dan lain-lain.

Jenis Penyakit Tidak Menular Berdasarkan Urgensinya

1.      Diabetes; penyakit gangguan metabolik akibat pankreas tidak memproduksi cukup Insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan Insulin yang diproduksi secara efektif.

2.      Stroke; kondisi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak sehingga terjadi kematian sel-sel pada sebagian area di otak.

3.      Penyakit jantung koroner, terjadinya penyumbatan aliran darah pada arteri koroner.

4.      Hipertensi; peningkatan tekanan darah yang dapat menimbulkan kerusakan pada organ lain; ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke).

5.      Kanker payudara; adanya tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara.

6.      Kanker leher rahim; tumbuhnya sel-sel tidak normal pada leher rahim.

7.      Asma; kelainan berupa peradangan kronik saluran napas yang menyebabkan penyempitan saluran napas.

8.      PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik), adanya hambatan aliran udara di saluran napas yang tidak sepenuhnya bisa kembali normal.

Pencegahan

1.      Perilaku hidup sehat yakni tidak merokok, mengonsumsi sayur dan buah, mengonsumsi garam cukup, mengonsumsi gula cukup, konsumsi lemak (minyak) sebaiknya tidak lebih dari 5 sendok makan perorang perhari, melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit per hari sebanyak, tidak mengonsumsi alkohol dan mengendalikan stres.

2.      Lingkungan yang sehat : bebas polusi udara, fasilitas umum untuk melakukan aktifitas fisik seperti tempat bermain dan olahraga.

3.      Menjaga kondisi tubuh seperti : berat badan ideal, gula darah normal, kolesterol dan tekanan darah normal.

Pengendalian faktor risiko dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku CERDIK.

     C : Cek kondisi kesehatan secara berkala

     E : Enyahkan asap rokok

     R : Rajin aktifitas fisik

     D : Diet sehat dengan kalori seimbang

     I  : Istirahat yang cukup

     K : Kendalikan stres

Skrining faktor risiko penyakit tidak menular di antaranya pengukuran tekanan darah, gula darah sewaktu, Indeks Massa Tubuh (IMT) dan lain-lain dapat dilakukan secara mandiri oleh setiap orang.

Rekomendasi Kementerian Kesehatan untuk pencegahan Penyakit Tidak Menular

1.      Tidak merokok

2.      Batasi konsumsi gula garam lemak berlebihan.

3.      Rutin mengonsumsi buah dan sayur.

4.      Rutin melakukan aktifitas fisik.

5.      Cek kesehatan secara teratur.

Tips Mengendalikan Penyakit Tidak Menular

1.      Budayakan gaya hidup sehat agar hidup lebih lama dan berkualitas.

2.      Pengendalian penyakit tidak menular difokuskan pada pasien agar patuh minum obat, melakukan pengaturan pola makan dan aktivitas fisik sesuai anjuran dokter.

3.      Melakukan kontrol secara rutin di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

4.      Hindari terpapar dengan zat karsinogenik / berbahaya lainnya.

5.      Berpikir positif