Tanggal 11 Desember 2024, Puskesmas Tlogomulyo melaksanakan kegiatan Prolanis HT.
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi medis yang dapat terjadi pada berbagai usia, meskipun prevalensinya bervariasi berdasarkan kelompok usia. Menurut berbagai penelitian internasional, hipertensi lebih sering ditemukan pada orang dewasa, tetapi juga dapat terjadi pada anak-anak dan remaja, terutama yang memiliki faktor risiko tertentu. Berikut adalah penjelasan tentang hipertensi berdasarkan kelompok umur berdasarkan beberapa temuan dari jurnal dan penelitian internasional:
1. Anak-anak dan Remaja (Usia 6-18 tahun)
Pada kelompok usia ini, hipertensi relatif jarang, tetapi prevalensinya meningkat seiring dengan faktor risiko seperti obesitas, riwayat keluarga hipertensi, dan gangguan kesehatan lainnya. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Hypertension (2014), prevalensi hipertensi pada anak-anak di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 3-4%. Hipertensi pada anak-anak umumnya dibedakan menjadi dua jenis:
- Hipertensi primer (esensial): Jarang ditemukan pada anak-anak, namun ada kecenderungan peningkatan pada remaja dengan pola hidup tidak sehat.
- Hipertensi sekunder: Biasanya disebabkan oleh kondisi medis seperti penyakit ginjal atau gangguan endokrin.
2. Dewasa Muda (Usia 18-39 tahun)
Pada kelompok usia ini, hipertensi mulai muncul terutama karena faktor gaya hidup. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet (2019) menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi pada orang dewasa muda (18-39 tahun) di berbagai negara berkembang dan maju berkisar antara 10% hingga 20%. Penyebab utama hipertensi pada kelompok ini termasuk diet yang tidak sehat (terlalu banyak garam dan lemak), kurangnya aktivitas fisik, konsumsi alkohol berlebihan, merokok, dan stres.
3. Dewasa Tengah (Usia 40-59 tahun)
Prevalensi hipertensi meningkat secara signifikan pada usia ini. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), sekitar 30-40?ri populasi dewasa tengah di seluruh dunia mengalami hipertensi. Pada kelompok ini, hipertensi sering kali menjadi masalah yang lebih signifikan, terutama pada pria di usia 40-an dan wanita setelah menopause. Faktor risiko lain termasuk kelebihan berat badan, peningkatan kadar kolesterol, dan diabetes.
4. Lansia (Usia 60 tahun ke atas)
Hipertensi sangat umum pada kelompok usia lansia, dengan prevalensi yang dapat mencapai lebih dari 50-70%. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Hypertension Journal (2021), hipertensi pada lansia lebih sering disebabkan oleh penurunan elastisitas pembuluh darah, sehingga pembuluh darah menjadi lebih kaku dan tidak dapat menahan tekanan darah dengan baik. Selain itu, faktor risiko seperti diabetes, hipertensi sebelumnya, dan peningkatan kolesterol juga berperan. Tekanan darah sistolik sering kali meningkat pada kelompok usia ini, yang dikenal sebagai isolated systolic hypertension (ISH).
5. Faktor Risiko Berdasarkan Umur
- Usia: Hipertensi sering kali meningkat seiring bertambahnya usia. Pada lansia, hipertensi lebih banyak terjadi pada tekanan darah sistolik tinggi (lebih dari 140 mmHg) meskipun tekanan diastolik mungkin tetap normal atau lebih rendah.
- Jenis Kelamin: Pada usia muda hingga paruh baya, pria lebih cenderung mengalami hipertensi. Namun, setelah menopause, wanita menunjukkan peningkatan risiko hipertensi yang lebih tinggi dibandingkan pria.
- Obesitas dan Diet: Faktor-faktor seperti pola makan yang tidak sehat, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol berlebih lebih umum pada usia dewasa muda dan dewasa tengah, yang meningkatkan risiko hipertensi.