Puskesmas Ngadirejo-SUPERVISI POLIKLINIK KESEHATAN DESA (PKD) WILAYAH PUSKESMAS NGADIREJO, STRATEGI PENINGKATAN LAYANAN PADA MASYARAKAT

 

Ngadirejo RAYA – Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) merupakan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat seperti pemeriksaan kesehatan, pengobatan sederhana, penyuluhan kesehatan, dan penanganan kegawatdaruratan. PKD umumnya dioperasikan oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas, kader kesehatan desa, atau tenaga sukarela lainnya dengan bimbingan teknis dari Puskesmas. 

Di wilayah kerja Puskesmas Ngadirejo terdapat 10 desa dan 1 kelurahan dimana 9 desa sudah mempunyai PKD semuanya yaitu Desa Petirejo, Desa Purbosari, Desa Dlimoyo, Desa Gondangwinangun, Desa Ngadirejo, Desa Gandu Wetan, Desa Mangunsari, Desa Ngaren dan Desa Campursari. Sedangkan di Desa Tegalrejo terdapat Puskesmas Pembantu (Pustu). Akan tetapi ada 1 kelurahan yang belum mempunyai PKD yaitu Kelurahan Manggong Kecamatan Ngadirejo. PKD di wilayah kerja Puskesmas Ngadirejo mempunyai peranan vital untuk pelayanan Kesehatan pada masyarakat dikarenakan luas wilayah kerja Puskesmas Ngadirejo yang bisa dibilang luas sehingga PKD merupakan wahana mendekatkan layanan kesehatan. Layanan kesehatan yang diberikan PKD di wilayah kerja Puskesmas Ngadirejo dibuka setiap hari dengan jenis layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG), pemeriksaan umum bagi bayi, balita, remaja, dewasa maupun lansia, pemeriksaan kebidanan mulai dari permiksaan ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, pelayanan KB, konsultasi gizi, konsultasi kesehatan lingkungan dan layanan-layanan kesehatan lainnya. Selain PKD juga ada layanan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) bidang kesehatan yang semua berasal dari masyarakat sendiri dibawah bimbingan teknis dari Puskesmas. Diharapkan dengan adanya kegiatan bersumber daya dari masyarakat, dapat meningkatkan derajat Kesehatan dengan masyarakat mempunyai alarm kesehatan apabila perlu penanganan lebih lanjut.

Sebagai upaya nyata dalam peningkatan layanan kesehatan pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ngadirejo Kabupaten Temanggung, pada hari Senin Kliwon tanggal 7 Juli 2025, dr. Fresinta Maya Warnerina, M.M.R. selaku Kepala Puskesmas dan drg. Maryza Lailia Yustiana selaku Penanggung Jawab (PJ) Klaster 1 Manajemen turun ke lapangan untuk supervisi Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) antara lain di PKD Desa Dlimoyo, Tegalrejo dan Purbosari. Diharapkan dengan adanya supervisi rutin ini didapatkan data riil yang bisa dianalisis dalam rangka menentukan langkah-langkah strategis untuk peningkatan layanan kesehatan di tingkat desa. Dan apabila memerlukan kerjasama lintas sektoral, maka bisa dikomunikasikan dengan Forkompimcam beserta stake holder yang ada, karena sejatinya PKD adalah milik desa yang memerlukan dukungan baik dari Puskesmas setempat, Forkompimcam, stake holders, dan tentunya peran aktif masyarakat.

“Supervisi kali ini memang tujuannya adalah mencari data mengenai hal-hal yang menjadi kendala pelaksanaan PKD yang buka tiap hari, utamanya sarana dan prasarana yang dibutuhkan karena semua data pasien harus dimasukkan ke aplikasi e-Puskesmas yang merupakan aplikasi Rekam Medis Elektronik dan berbasis koneksi internet”, jelas dr. Fresinta. Diharapkan nantinya ada dukungan sarana prasarana dari Pemerintahan Desa setempat untuk memenuhinya, karena kepemilikan PKD memang dimiliki oleh Desa.

Hal senada juga diungkapkan oleh PJ Klaster 1 drg. Maryza, “PKD yang merupakan wahana terdekat masyarakat perlu pembenahan yang mendasar sehingga pelayanan berjalan dengan lancar, terutama Rekam Medis pasien melalui e-Puskesmas.” ungkapnya. Suharti, Kader Kesehatan di Desa Tegalrejo yang kebetulan waktu supervisi mendapatkan jatah piket mengungkapkan bahwa kehadiran PKD dan Pustu sangat diperlukan masyarakat dalam pelayanan kesehatan di desanya. “Dengan dekatnya layanan kesehatan di masyarakat Desa Tegalrejo, sangat membantu dan semoga kedepannya ada peningkatan layanan kesehatan sehingga masyarakat dapat akses mudah”’ tandasnya.

Memang transformasi layanan kesehatan yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjadi hal yang penting untuk dilaksanakan sampai tingkat bawah dalam rangka perbaikan layanan kesehatan pada masyarakat. Dengan begitu generasi emas Indonesia dapat terwujud. Dan tugas pembangunan di sektor kesehatan di semua tingkatan tidak hanya menjadi tugas Kemenkes, Dinkes Provinsi, Dinkes Kabupaten/Kota, dan Puskesmas akan tetapi menjadi tugas semua lapisan masyarakat dan pemangku kebijakan semua level karena dengan sehat masyarakat akan menjadi kuat sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesi mampu bersaing dengan negara-negara lainnya. (Hideki Yuuma_01)