Puskesmas Ngadirejo - 

BERTEMAN DENGAN HIPERTENSI DAN DIABETES MELLITUS, KELOLA PENYAKIT KRONIS DENGAN PROLANIS

 

Ngadirejo RAYA – Penyakit kronis merupakan masalah kesehatan yang berkaitan dengan gejala-gejala yang membutuhkan penatalaksanaan jangka panjang, serta merupakan masalah kesehatan yang serius dan menyebabkan kematian terbesar di dunia. Berdasarkan data WHO prevalensi penyakit kronis di dunia mencapai 70?ri kasus yang mengakibatkan kematian. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan gaya hidup, mengkonsumsi makanan tinggi lemak, kolesterol, merokok dan stress yang tinggi. Tahun 2030 diperkirakan sekitar 150 juta orang akan terkena penyakit kronis. Tahun 2008 penyakit kronis menyebabkan kematian pada 36 juta orang di seluruh dunia atau setara dengan 36% jumlah kematian di dunia. Penyakit kronik yang menyebabkan kematian diantaranya penyakit kardiovaskuler, kanker, penyakit paru obstruksi kronis, hipertensi dan diabetes militus (DM).

Kepedulian Pemerintah mengenai hal ini diwujudkan dengan pelaksanaan Prolanis terutama di tingkat Puskesmas. Prolanis adalah Program Pengelolaan Penyakit Kronis yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis seperti diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi. Program ini berfokus pada pengelolaan penyakit secara proaktif melalui berbagai kegiatan seperti penyuluhan, pemeriksaan kesehatan rutin, dan senam Prolanis. Dengan mengikuti Prolanis, diharapkan peserta dapat mengelola penyakit kronis mereka dengan lebih baik, meningkatkan kualitas hidup, dan mengurangi risiko komplikasi. Diharapkan dengan ini bisa memacu Universal Health Coverage (UHC) sehingga masyarakat terbantu untuk mengakses program tersebut.

Di Puskesmas Ngadirejo Kabupaten Temanggung pelaksanaan Prolanis dilaksanakan secara rutin dengan jadwal yang pasti. Dalam kegiatan tersebut para peserta dikelompokkan menurut jenis penyakitnya yaitu ada kelompok hipertensi (darah tinggi) dan kelompok diabetes mellitus (kencing manis) dan masing-masing kelompok dibagi menjadi beberapa klub. Setelah dilakukan evaluasi program tersebut, maka diputuskan demi efisiensi dan efektivitas dilakukan perombakan klub. Mulai Bulan Mei 2025, dibentuk menjadi 10 klub dengan tim yang menangani sebanyak 5 tim, sehingga 1 tim Puskesmas membawahi atau menangani 2 klub dengan 1 klub-nya sesuai dengan ketentutan dari BPJS terdiri dari 15 – 30 orang.

Dengan pemecahan klub tersebut, diharapkan antrian pada saat pelaksanaan Prolanis tidak banyak dan memberikan kenyamanan serta keamanan bagi para pasien. Karena sebagian besar pasien adalah lansia dengan penyakit kronis yang disebutkan diatas. Dan ternyata benar, ketika klub dipecah menjadi lebih sedikit anggotanya antrian tidak menjadi banyak dan lebih teratur, pelaksanaan pemeriksaan juga lebih nyaman, penyuluhan bisa dilaksankan lebih efektif serta proses administrasi menjadi lebih sedikit dan cepat apalagi sekarang didukung dengan e-Puskesmas.

Pada kesempatan hari ini Rabu Pahing tanggal 9 Juli 2025 dilaksanakan kegiatan Prolanis Puskesmas Ngadirejo pada Klub Hipertensi. Kegiatan kali ini diikuti oleh dua klub hipertensi yang masing-masing klub terdiri dari kurang lebih sekitar 30 orang. Dan tim yang bertugas terdiri dari dr. Qoriah Alfa Merlina, Devi Eko Tri Wulandari, A.Md.Kep, Kurnia Agus Stiawan, AMK, Heri Budiyanto, AM.KL, Rani Rachmawati, A.Md.Farm dan Budi Setyanto, SE. Kegiatan diawali dengan pengumpulan fotokopi BPJS untuk mendapatkan urutan pemeriksaan. Fotokopi BPJS tersebut nantinya akan dikembalikan kepada para peserta Prolanis.  Kemudian pengarahan dari tim yang dalam hal ini diwakili oleh Devi Eko Tri Wulandari, A.Md.Kep. “Prolanis kali ini memang dibuat dengan anggota klub yang lebih sedikit, sehingga akan lebih efektif dan efisien.” tandasnya. Setelah diberikan briefing sebentar oleh perwakilan tim, dilanjutkan dengan penyuluhan kesehatan oleh dr. Qoriah Alfa Merlina yang membahas mengenai diit penderita darah tinggi. “Hindari makanan gorengan dan yang bersantan. Dan yang lebih penting adalah bahagia.”, ungkap dr. Merlin. Juga disampaikan bahwa sekarang Prolanis merupakan program primadona, dan untuk bisa terdaftar menjadi peserta Prolanis harus melalui dokter spesialis di rumah sakit, baru kemudian bisa masuk sebagai peserta Prolonis di Puskesmas. Kemudian penyuluhan dilanjutkan oleh Heri Budiyanto, AM.KL yang memberi anjuran untuk mengurangi atau bahkan berhenti merokok. “Karena merokok merugikan kesehatan apalagi secara kontinyu, jadi lebih baik berhenti merokok atau paling tidak mengurangi dahulu apabila belum bisa menghentikannya secara penuh.” kata Heri.

Kegiatan lanjutan adalah peregangan otot untuk beberapa menit yang dipimpin oleh Kurnia Agus Stiawan, AMK. Para peserta terlihat antusias dengan peregangan ini karena memang menjadikan otot-otot lebih lentur dan nyaman. Selanjutnya adalah pemeriksaan kesehatan, dan penerimaan obat Prolanis. Setelah rangkaian kegiatan sampai dengan penerimaan obat selesai, pasien diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing.

Dengan kegiatan klub kecil, jam pelayanan Prolanis diperkirakan selesai lebih cepat yaitu maksimal pukul 11.00. Sehingga memberikan kesempatan yang lebih leluasa bagi tim Prolanis untuk entry data maupun mengolah data. Program Prolanis ini juga bekerjasama dengan Laboratorium Cito Magelang yang menyelenggarakan paket Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan bagi para pasien tiap 6 bulan sekali. Yang membantu dokter memonitor derajat kesehatan pasien melalui pemeriksaan penunjang. Kita tentu berharap, program yang pro rakyat ini terus bisa dilaksanakan karena ini menjadi tanggung jawab Negara untuk menjamin kesehatan tiap-tiap warga negaranya. (Hideki Yuuma_01)